Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Selasa, 18 Oktober 2011

Belajar menjadi orang tua saat menjadi anak

Pasti terasa aneh jika tulisan ini ditulis oleh gadis berumur 17 tahun. Hehe, tapi inilah tulisan saya. Silahkan baca, semoga berguna. 

            “lihat itu bikin aku takut buat jadi ibu”. Kata kata itulah yang menjadi ide kreatif tulisan ini.

            Tidak ada manusia yang sempurna, begitupun para orang tua..,

  •  Yang pertama, jangan sebut kejahatan pernikahan yang dilakukan suami/istri anda, sejahat apapun dia dan sesakit apapun perasaan anda. Jangan coba coba curhat pada anak anda. Karena itu akan menanamkan kebencian anak anda kepada ayah/ibunya. Bahkan setelah anda memaafkannya, bisa saja anak anda masih meninggalkan perasaan dendam dan sekit hati.
  •  Jangan pernah me-judge anak anda bodoh, walaupun dia sudah berkali kali gagal (bukan kah ebih baik mencoba lalu gagal dari pada gagal mencoba?) Itu akan mempengaruhi pikiran anak anda, dia akan menganggap dirinya bodoh dan tidak akan mampu selamanya. Sebaiknya tetaplah menyemangatinya, jika anda letih.. bukankah anak anda lebih letih?
  •  Sangat tidak dianjurkan membanding bandingkan anak anda dengan siapapun. Apalagi saudara kandungnya, karena itu akan terasa sangat menyakitkan. Salah satu dari mereka akan merasa sangat tidak berguna, untuk beberapa anak mungkin dapat menjadi cambuk dan lebih giat dalam melakukan suatu hal. Tapi, bagi kebanyakan anak, hal itu membunuh semangatnya.
  • Menurut beberapa referensi, lakukan hipnotheraty. Caranya, saat dia mulai lier lier untuk tidur,  ucapkan kata kata motovasi didekatnya. Hindari kata kata negatif, seperti kata : jangan, tidak, bukan dll. Langsung saja ucapkan harapan anda contohnya ‘Budi anak baik, budi anak sehat’. Jangan ‘Budi tidak nakal, tidak sakit’. Kenapa begitu? Karena pikiran manusia tidak menerima sesuatu yang negatif. Contohnya saya mengucapkan “Jangan bayangkan gajah”. Menurut anda, apa yang akan orang bayangkan, gajah bukan?! Tidak mungkin tikus :D.
  • Nyanyikan lagu yang mendamaikan hatinya sebelum dia tidur, seperti sholawat nabi. Jangan nyanyikan lagu yang bersifat khayal, contohnya ambilkan bulan buu, ambilkan bulan buu. Apa anda tidak bingung jika suatu saat anak anda rewel minta bulan??
  • Lakukan, baru ajarkan. Anda menyuruh anak anda mandi, sedangkan anda dengan santainya masih kepet dan menonton TV, apa menurut anda anak akan menurut? Tidak. Seperti saat saya masih SD, saya ingat sekali. Ibu memarahi saya panjang lebar karena saya sulit bangun pagi. Sejak pagi sampai sore, tidak ganti topik, akhirnya saat kami bersiap sholat maghrib saya bicara “Ibuk, buah jatuh tak jauh dari pohonnya” hehe
  • Jangan menampakan gurat kekecewaan yang terlalu jelas jika anda kecewa atas perlakuannya. Sungguh anak anda tidak ada maksud untuk mengecewakan anda. Itu membuatnya merasa bersalah, sangat merasa bersalah

2 Sept 2011

2 komentar:

  1. ehem.. pinter nulis nih okta.. ane nulis aja masih belepotan.. padahal udah tua.. :malu

    BalasHapus
  2. huah masnya nyindir ato nendang nih?!?! =,= hehe

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)