Dan ini benar benar gila
karena aku berani buat bener bener posted
tulisan gila ini.
Sebelumnya…. Perhatikan
ini
:: Kalau orang bilang kisah
cinta yang paling berkesan itu CINTA PERTAMA, CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA,
atau CINTA SEJATI, hal itu tidak berlaku bagiku… KARENA SEMUA KISAH CINTA MEMILIKI BAGIANNYA DIHATI KITA::
Tampang boleh imut dan
sering dianggap masih SMP *jangan berekspresi tak percaya, karena dulu saat aku
SMA pernah dikira kelas 3 SD =,=*, tapi sebenarnya track record-ku dalam urusan love
story tuh sadis abis :D. Aku masih nyimpen semua kenangan itu di freezer otakku biar beku dan awet. So, saat
aku kangen, bisa aku masukin kenangan itu ke microwafe biar anget dan aku bisa
ngakak guling” kalau nostalgila
dengan itu.
Menurut catatan sejarah
*what?* Aku termasuk cewek yang amat sangat susah buat terkesan, susah buat kangen,
nge-fans orang pun angel, nah bisa kebayang kan gimana susahnya aku buat
jatuh cinta. It seems like nungguin
kaktus berdaun, yang artinya bisa tapi susah dan buth waktu lama. Meski begitu,
entah mengapa predikat heartbreaker melekat
kuat padaku sejak dulu kala. do you know
why? Lets cekidoot..
Oh iya, PERHATIAN!!!!,
Tulisan ini hanya untuk lelucon semata meskipun
ini kisah nyata, tapi sumpah deh aku nggak bermaksud nyinggung siapa”. Sekali
lagi cuma guyonan dan… nostalgila!
Aku
dapet surat cinta pertama kali saat aku duduk dibangku kelas 2 SD! *plis jangan
shock gitu, aku emang mempesona sejak
lahir kedunia :D* itu benar benar gila, saat umurku masih 7 tahun dan makanpun
masih disuapin!! yang makin gila, pengirimnya adalah adik kelasku namana
D*i. Aku
ingat dia temanku sewaktu kami TK, tapi dia tinggal kelas. Aku sangat ingat
kertas suratnya bergambar dinosaurus makan permen *dino autis*. Aku membalasnya
hanya dengan beberapa patah kata, seingatku “latihan menulis, kamu belum bisa menulis dengan benar”. Intinya aku pengen dia malu, nulis aja masih
banyak yang salah berani”nya kirim surat.
Aku
naik kekelas 3, suatu pagi ada segerombolan anak mendatangi kelasku. Menjadi
kapten gerombolan itu, anak laki”
yang ingusan *dalam arti sebenarnya* dengan wajah kucel, keringat disekujur
ttubuh habis main bola dan rambutnya seperti rambut jagung. Namanya Khusn*l,
dia preman sekolah saat itu :D. Dengan membawa setangkai bunga kertas krep
warna pink mencolok *kala itu harganya 300 perak* dia berlutut dihadapanku yang
demi Allah aku jijik sama dia pas itu *jleb*. Kami jadi tontonan sampai
akhirnya Ibuku (yang kebetulan guru kelas 4) menyelamatkanku. Satu yang
membekas kala itu ::aku malu luar biasa::
Aku
damai dibangku dikelas 4 J, tapi tidak ditempat les dan TPA. Dari sana aku
mengoleksi beberapa nama: Mec*a (anak guru
les qiro) dia selalu berpakaian rapi dan memakai sarung kotak kotak warna
merah, sungguh… aku terpukau saat dia menyatakan perasaan. Kata katanya
sangat manis, aku tahu dia anak baik.
Selanjutnya, Riz*l (anak pemilik les”an Bahasa Inggris), suatu siang aku masuk kelas dan Taraaaaaa…. Seluruh dindingnya penuh dengan ucapan cinta untukku, ditulis
dengan kapur warna warni. Aku hanya tertawa sumbang karena tak berapa lama
setelah itu Ayah Riz*l menemui Bapakku,
dengan berjuta maaf meminta memindah kursuskan aku karena dianggap merusak konsentrasi
putra semata wayangnya. #pelajaran penting saat itu:: jadi cantik (?) tuh nggak
enak, hahaha :D.
Dulu
aku vokalis *ecie* hadrah semasa TPA, pernah suatu malam kami latihan untuk
persiapan lomba, tiba” V*ry meraih microphone dan ‘dek Nika, dadi pacarku yuk*. Sontak semua menyoraki dan aku hanya
bertahan seminggu setelah itu. Aku keluar karena sebal menjadi bahan ejekan
semua temanku. Menyedihkan L
Faj*r (yang nggak apal” ayat kursi), dengan cara mencegatku saat aku pulang
TPA *ga kreatif*!
Rend*, yang selalu
narik jilbabku dan ngumpetin sampe aku nangis bombai, hiks…. Nitipin surat lewat pembantuku yang akhirnya sampai ke tangan Ibuk.
dan Din* (yang kranjingan permen karet)
selalu meneriakkan ‘Nika I love You’ didepan
rumah setiap bubar TPA #astaga aku ingat mereka. Uwww.., E bocah” gendheng. Podo neng ndi sakiki??
Ibu
memindah sekolahku saat aku kelas 5 dan tragedy cinta-pun berkelanjutan. Haha… Aku pernah suatu hari pulang dengan selembar
surat cinta warna biru, tulisannya rapiiiiii dan itu membuatku mau membalasnya.
Dia mengaku bernama D. Ren*ldi, saat itu
kelas 1 SMP di SMP Favorit. Untuk anak kelas 5 SD, mendapat surat dari anak SMP
itu rasanya ‘sesuatu’ loh, hahaha :D
Lalu
pernah juga suatu pagi ada Ibu”
datang kerumah sambil menangis pada ibuku…
dia bingung, dia bilang anaknya yang bernama Ud*n,
tak mau kesekolah gara” tak cuekin.
*oh mai gat, benar benar hal yang ihhh banget*, padahal seingatku dia cowok
yang mem-bully aku sampai pernah aku pulang sekolah dengan hampir sekilo batu
didalam tas, dia juga suka menjambak rambutku, menceburkan jepit”ku ke sumur sekolah, dan yang paling menjengkelkan… dia menaruh cermin dibawah rok ku =,=. Sumpah, dia adalah dendam dan
musuh pertamaku kala itu.. hiiih banget .>,<
Dan
teman mainku, Bond*n juga pernah suatu pagi
menjemputku dan menyatakan perasaannya saat kami berjalan beriringan kesekolah,
dengan sangat terpaksa… persahabatan
kami ikut dikorbankan. Dia seakan lenyap dari SD itu.
Aku
duduk dikelas 6, diakhir tahun aku mendapat surat warna pink yang baunya wangi
dari teman belajar bareng-ku, Kr*s, anak
laki laki yang suka pake lotion dikelas :D. Dia sering mengolok olok jika
nilaiku dibawahnya, tapi aku selalu menang saat penerimaan rapor. Oktanika, peringkat
satu abadi selama SD. Haha… but, where
are you now Kr*s? I miss your noodle hair :D
Aku
duduk dikelas 1 SMP, kejutannya… akhirnya aku mengenali siapa itu D. Renald*. Dia kelas 3A saat itu. tampan,
berkulit bersih, dia pintar, berambut keriting dan…. Dia tetanggaku.
Well, orang tua kami berteman baik, sangaaaaat baik dan kadang aku was
was jika aku dikawin gantung dengan anak itu. Argh… =,=
Saat
SMP itu benar benar masa cinta”an
yang tanpa sensor. Dan perkenalkan, Namanya Angg*,
dia adalah pejuang cintaku yang paling gigih, paling setia dan paling kusegani
diantara semuanya. dia mempertahankan perasaannya hingga detik ini padaku. Dia
menyatakan cinta berkali kali, dan aku mematahkannya berkali kali pula. Mulai
dari boneka, surat, coklat, bunga, gelang, pulsa hingga rujak-pun diberikannya
padaku. And I save them all, hingga
detik ini pula. Angg* berkulit hitam,
senyumnya manis, matanya jenaka tapi dia tidak tinggi saat itu *tapi sekarang
tinggi abis, jadi atlet cuuy*. Aku ingat, dia pernah menggigil kedinginan di
pojok rumahku, dia pernah diusir nenekku *bayangkan?!*, dia menangis di tangga
rumahku, dia mencicipi roti bolu pertamaku, dihajar cowok di stasiun demi aku,
dan nonjok kaca kelasku sampai pecah *God! aku speechless saat itu, banyak
darah dan… surat panggilan pertama untuk
orang tua*. Sorry Ngg*, tapi sampai detik
ini perasaan itu nggak pernah tumbuh L.
Thanks, buat selalu ada pas aku butuh, sampai detik ini J
Namanya
Amb*, aku tidak tahu bagaimana bisa manusia
tempramen sepertinya jatuh cinta padaku. cerita lucunya, waktu ditembak, malah
aku yang gemetaran.. takut dia marah dan bla bla bla… :/
Ah… aku ingat, Kok*
dia yang selalu berdiri dibalik jendela kelas.. alisnya lentik dan matanya
bundar. Dia mengatakannya dari balik jendela kaca, haha… lucu. Aku tak pernah menjawabnya, aku hanya suka
melihatnya begitu. Berdiri sambil terus tersenyum kepadaku.
Oh
iya, aku juga pernah ditembak jam 4 pagi. Hahaha… kalo nggak Gay*h nggak ada lah
ituu. Katanya juga ‘Nika aku habis
mimpiin kamu’ dan aku langsung shock,
dia sama sekali belum ada PDKT atau semacamnya. Aku curiga mimpinya itu ngeres
=,=
Rick*, dia cowok paling
nyebelin saat aku SMP., dia seperti Ud*n
saat aku SD. Dia kasar, bad looking, galak, dia nge-geng, nge-band, balapan
liar, teriak teriak.. aaa… ancur deh
dulu tuuh… Kami sekelas saat kami
kelas 2, tanpa memikirkan perasaannya aku hanya menjawab ‘ngimpi we pacaran karo aku’ hahaha…..
sadis, jahat! Ingeeeet bener aku kata kata itu.
Dan*, aku menyebutnya
Pak Pos. karena motornya Jupiter warna oranye yang persis punya pak pos. bagiku
dia tidak waras, aku menolaknya. Tapi dia malah membuatku takut setengah mati,
dia meremas tanganku dan mendorongku ketembok hingga punggungku sakit. Tak ada
cara lain kecuali aku berteriak minta tolong dirumahku sendiri. Munculah bapak
yang mengusirnya, aku menangis sesenggukan. Hingga detik ini, aku takut pada
Pak Pos L
Aku
tak mungkin lupa pada Rik*, aku benar benar
kecewa… aku sudah menganggapnya
kakak. Dan aku tak mau ngeubah apapun dalam hubungan kami. Tapi dia akhirnya
menjauhiku karena aku melempar surat cinta kewajahnya. Oh…
maaf L. Katakan pada Mamamu aku tak akan memenuhi
janjiku untuk menemaninya memasak :/
Surat
cinta berujung BP. Itu ceritaku dengan Iv*nda.
Kala itu aku sudah benar” muak dengan
yang namanya cowok, dan aku membaiarkan Mega temanku untuk mengurusnya. Dan aku
tak tahu bagaimana itu bisa terjadi, tapi mega menyerahkan surat konyol itu ke
BP, dan… surat panggilan orang tua
melayang untuk kedua kalinya.
Aku
ditembak cowok yang gemetaran, dia menyimpan perasaan itu sejak di SD kelas 5
padahal dia sudah SMP kelas 2. Donn*. Hal
itu membuatku tertangkap (maksud:terjebak) berduaan di lorong sekolah oleh guru
ekonomi. Dan… surat panggilan yang
ketiga untuk ibuku tercinta.. hahaha.
Adi Bagus, akhirnya untuk yang ke-3 kali dia menyatakan
perasaanku. Dan dengan alasan penasaran dan ingin nyoba, aku menerimanya. Lagian,
he is good looking, sederhana, apa adanya, baik, tak ada lelaki yang lebih
menghargai perempuan disbanding dia. He is my first boyfriend J dia mentraktir semua teman band-nya, dan dia
sendiri puasa 2 minggu berturut” untuk merayakannya secara spiritual :D. aku tak
mungkin tidak tersanjung dengan apa yang dilakukannya padaku. tapi hubungan
kami hanya berjalan sekitar 3 bulan, aku memutusnya sepihak dengan alasan ‘bosan’
Lalu
aku SMA. Dan aku melihat wajah itu, Donn*,
kakak kelas yang membuatku mendapatkan surat panggilan yang ketiga. Dia kembali
mengacau hidupku lagi di SMA.
Selain
itu kisahku di SMA hanya dipenuhi satu nama, Ardicho Irfantian, sejak aku
mengenalnya hingga kami diwisuda. Karena aku sadar betul aku mencintainya.
Sekarang
aku kuliah. Tak ada yang ingin kuceritakan karena ini masih ‘hangat’.
kecuali, Juni 2012. Aku mengoleksi 8 nama yang kutolak mentah”, langsung didepan mata mereka.
Haha… barusan aku bukan semua surat dan benda” peninggalan para makhluk cowok itu. Haha… aku menyimpan semuanya.. J *buat yang nggak tak tulis bukan berarti
pendekriminasian, tapi aku udah capek ngetik :D*
nama aku belum disebutin tuh, 'mat'...
BalasHapuspemain yang suka nganterin pulang mayoretnya!
lha jenenge lupi ndi?????
BalasHapus