Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Minggu, 12 Agustus 2012

NostalGila!!


Dan ini benar benar gila karena aku berani buat bener bener posted tulisan gila ini.
Sebelumnya. Perhatikan ini

:: Kalau orang bilang kisah cinta yang paling berkesan itu CINTA PERTAMA, CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA, atau CINTA SEJATI, hal itu tidak berlaku bagiku KARENA SEMUA KISAH CINTA MEMILIKI BAGIANNYA DIHATI KITA::

Tampang boleh imut dan sering dianggap masih SMP *jangan berekspresi tak percaya, karena dulu saat aku SMA pernah dikira kelas 3 SD =,=*, tapi sebenarnya track record-ku dalam urusan love story tuh sadis abis :D. Aku masih nyimpen semua kenangan itu di freezer otakku biar beku dan awet. So, saat aku kangen, bisa aku masukin kenangan itu ke microwafe biar anget dan aku bisa ngakak guling kalau nostalgila dengan itu.

Menurut catatan sejarah *what?* Aku termasuk cewek yang amat sangat susah buat terkesan, susah buat kangen, nge-fans orang pun angel,  nah bisa kebayang kan gimana susahnya aku buat jatuh cinta. It seems like nungguin kaktus berdaun, yang artinya bisa tapi susah dan buth waktu lama. Meski begitu, entah mengapa predikat heartbreaker melekat kuat padaku sejak dulu kala. do you know why? Lets cekidoot..


Oh iya, PERHATIAN!!!!, 
Tulisan ini hanya untuk lelucon semata meskipun ini kisah nyata, tapi sumpah deh aku nggak bermaksud nyinggung siapa. Sekali lagi cuma guyonan dan nostalgila!

Aku dapet surat cinta pertama kali saat aku duduk dibangku kelas 2 SD! *plis jangan shock gitu, aku emang mempesona sejak lahir kedunia :D* itu benar benar gila, saat umurku masih 7 tahun dan makanpun masih disuapin!! yang makin gila, pengirimnya adalah adik kelasku namana D*i.  Aku ingat dia temanku sewaktu kami TK, tapi dia tinggal kelas. Aku sangat ingat kertas suratnya bergambar dinosaurus makan permen *dino autis*. Aku membalasnya hanya dengan beberapa patah kata, seingatku latihan menulis, kamu belum bisa menulis dengan benar. Intinya aku pengen dia malu, nulis aja masih banyak yang salah beraninya kirim surat.

Aku naik kekelas 3, suatu pagi ada segerombolan anak mendatangi kelasku. Menjadi kapten gerombolan itu, anak laki yang ingusan *dalam arti sebenarnya* dengan wajah kucel, keringat disekujur ttubuh habis main bola dan rambutnya seperti rambut jagung. Namanya  Khusn*l, dia preman sekolah saat itu :D. Dengan membawa setangkai bunga kertas krep warna pink mencolok *kala itu harganya 300 perak* dia berlutut dihadapanku yang demi Allah aku jijik sama dia pas itu *jleb*. Kami jadi tontonan sampai akhirnya Ibuku (yang kebetulan guru kelas 4) menyelamatkanku. Satu yang membekas kala itu ::aku malu luar biasa::

Aku damai dibangku dikelas 4 J, tapi tidak ditempat les dan TPA. Dari sana aku mengoleksi beberapa nama: Mec*a (anak guru les qiro) dia selalu berpakaian rapi dan memakai sarung kotak kotak warna merah, sungguh aku terpukau saat dia menyatakan perasaan. Kata katanya sangat manis, aku tahu dia anak baik.

Selanjutnya, Riz*l (anak pemilik lesan Bahasa Inggris), suatu siang aku masuk kelas dan Taraaaaaa. Seluruh dindingnya penuh dengan ucapan cinta untukku, ditulis dengan kapur warna warni. Aku hanya tertawa sumbang karena tak berapa lama setelah itu Ayah Riz*l menemui Bapakku, dengan berjuta maaf meminta memindah kursuskan aku karena dianggap merusak konsentrasi putra semata wayangnya. #pelajaran penting saat itu:: jadi cantik (?) tuh nggak enak,  hahaha :D.

Dulu aku vokalis *ecie* hadrah semasa TPA, pernah suatu malam kami latihan untuk persiapan lomba, tiba V*ry meraih microphone dan dek Nika, dadi pacarku yuk*. Sontak semua menyoraki dan aku hanya bertahan seminggu setelah itu. Aku keluar karena sebal menjadi bahan ejekan semua temanku. Menyedihkan L

Faj*r (yang nggak apal ayat kursi), dengan cara mencegatku saat aku pulang TPA *ga kreatif*!

Rend*, yang selalu narik jilbabku dan ngumpetin sampe aku nangis bombai, hiks. Nitipin surat lewat pembantuku yang akhirnya sampai ke tangan Ibuk. dan Din* (yang kranjingan permen karet) selalu meneriakkan Nika I love You didepan rumah setiap bubar TPA #astaga aku ingat mereka. Uwww.., E bocah gendheng. Podo neng ndi sakiki??

Ibu memindah sekolahku saat aku kelas 5 dan tragedy cinta-pun berkelanjutan. Haha Aku pernah suatu hari pulang dengan selembar surat cinta warna biru, tulisannya rapiiiiii dan itu membuatku mau membalasnya. Dia mengaku bernama D. Ren*ldi, saat itu kelas 1 SMP di SMP Favorit. Untuk anak kelas 5 SD, mendapat surat dari anak SMP itu rasanya sesuatu loh, hahaha :D

Lalu pernah juga suatu pagi ada Ibu datang kerumah sambil menangis pada ibuku dia bingung, dia bilang anaknya yang bernama Ud*n, tak mau kesekolah gara tak cuekin. *oh mai gat, benar benar hal yang ihhh banget*, padahal seingatku dia cowok yang mem-bully aku sampai pernah aku pulang sekolah dengan hampir sekilo batu didalam tas, dia juga suka menjambak rambutku, menceburkan jepitku ke sumur sekolah, dan yang paling menjengkelkan dia menaruh cermin dibawah rok ku =,=. Sumpah, dia adalah dendam dan musuh pertamaku kala itu.. hiiih banget .>,<

Dan teman mainku, Bond*n juga pernah suatu pagi menjemputku dan menyatakan perasaannya saat kami berjalan beriringan kesekolah, dengan sangat terpaksa persahabatan kami ikut dikorbankan. Dia seakan lenyap dari SD itu.

Aku duduk dikelas 6, diakhir tahun aku mendapat surat warna pink yang baunya wangi dari teman belajar bareng-ku, Kr*s, anak laki laki yang suka pake lotion dikelas :D. Dia sering mengolok olok jika nilaiku dibawahnya, tapi aku selalu menang saat penerimaan rapor. Oktanika, peringkat satu abadi selama SD. Haha but, where are you now Kr*s? I miss your noodle hair :D

Aku duduk dikelas 1 SMP, kejutannya akhirnya aku mengenali siapa itu D. Renald*. Dia kelas 3A saat itu. tampan, berkulit bersih, dia pintar, berambut keriting dan. Dia tetanggaku.  Well, orang tua kami berteman baik, sangaaaaat baik dan kadang aku was was jika aku dikawin gantung dengan anak itu. Argh =,=

Saat SMP itu benar benar masa cintaan yang tanpa sensor. Dan perkenalkan, Namanya Angg*, dia adalah pejuang cintaku yang paling gigih, paling setia dan paling kusegani diantara semuanya. dia mempertahankan perasaannya hingga detik ini padaku. Dia menyatakan cinta berkali kali, dan aku mematahkannya berkali kali pula. Mulai dari boneka, surat, coklat, bunga, gelang, pulsa hingga rujak-pun diberikannya padaku. And I save them all, hingga detik ini pula. Angg* berkulit hitam, senyumnya manis, matanya jenaka tapi dia tidak tinggi saat itu *tapi sekarang tinggi abis, jadi atlet cuuy*. Aku ingat, dia pernah menggigil kedinginan di pojok rumahku, dia pernah diusir nenekku *bayangkan?!*, dia menangis di tangga rumahku, dia mencicipi roti bolu pertamaku, dihajar cowok di stasiun demi aku, dan nonjok kaca kelasku sampai pecah *God! aku speechless saat itu, banyak darah dan surat panggilan pertama untuk orang tua*. Sorry Ngg*, tapi sampai detik ini perasaan itu nggak pernah tumbuh L. Thanks, buat selalu ada pas aku butuh, sampai detik ini J

Namanya Amb*, aku tidak tahu bagaimana bisa manusia tempramen sepertinya jatuh cinta padaku. cerita lucunya, waktu ditembak, malah aku yang gemetaran.. takut dia marah dan bla bla bla :/

Ah aku ingat, Kok* dia yang selalu berdiri dibalik jendela kelas.. alisnya lentik dan matanya bundar. Dia mengatakannya dari balik jendela kaca, haha lucu. Aku tak pernah menjawabnya, aku hanya suka melihatnya begitu. Berdiri sambil terus tersenyum kepadaku.
Oh iya, aku juga pernah ditembak jam 4 pagi. Hahaha kalo nggak Gay*h nggak ada lah ituu. Katanya juga Nika aku habis mimpiin kamu dan aku langsung shock, dia sama sekali belum ada PDKT atau semacamnya. Aku curiga mimpinya itu ngeres =,=

Rick*, dia cowok paling nyebelin saat aku SMP., dia seperti Ud*n saat aku SD. Dia kasar, bad looking, galak, dia nge-geng, nge-band, balapan liar, teriak teriak.. aaa ancur deh dulu tuuh Kami sekelas saat kami kelas 2, tanpa memikirkan perasaannya aku hanya menjawab ngimpi we pacaran karo aku hahaha.. sadis, jahat! Ingeeeet bener aku kata kata itu.

Dan*, aku menyebutnya Pak Pos. karena motornya Jupiter warna oranye yang persis punya pak pos. bagiku dia tidak waras, aku menolaknya. Tapi dia malah membuatku takut setengah mati, dia meremas tanganku dan mendorongku ketembok hingga punggungku sakit. Tak ada cara lain kecuali aku berteriak minta tolong dirumahku sendiri. Munculah bapak yang mengusirnya, aku menangis sesenggukan. Hingga detik ini, aku takut pada Pak Pos L

Aku tak mungkin lupa pada Rik*, aku benar benar kecewa aku sudah menganggapnya kakak. Dan aku tak mau ngeubah apapun dalam hubungan kami. Tapi dia akhirnya menjauhiku karena aku melempar surat cinta kewajahnya.  Oh maaf L. Katakan pada Mamamu aku tak akan memenuhi janjiku untuk menemaninya memasak :/

Surat cinta berujung BP. Itu ceritaku dengan Iv*nda. Kala itu aku sudah benar muak dengan yang namanya cowok, dan aku membaiarkan Mega temanku untuk mengurusnya. Dan aku tak tahu bagaimana itu bisa terjadi, tapi mega menyerahkan surat konyol itu ke BP, dan surat panggilan orang tua melayang untuk kedua kalinya.

Aku ditembak cowok yang gemetaran, dia menyimpan perasaan itu sejak di SD kelas 5 padahal dia sudah SMP kelas 2. Donn*. Hal itu membuatku tertangkap (maksud:terjebak) berduaan di lorong sekolah oleh guru ekonomi. Dan surat panggilan yang ketiga untuk ibuku tercinta.. hahaha.

Adi Bagus, akhirnya untuk yang ke-3 kali dia menyatakan perasaanku. Dan dengan alasan penasaran dan ingin nyoba, aku menerimanya. Lagian, he is good looking, sederhana, apa adanya, baik, tak ada lelaki yang lebih menghargai perempuan disbanding dia. He is my first boyfriend J dia mentraktir semua teman band-nya, dan dia sendiri puasa 2 minggu berturut untuk merayakannya secara spiritual :D. aku tak mungkin tidak tersanjung dengan apa yang dilakukannya padaku. tapi hubungan kami hanya berjalan sekitar 3 bulan, aku memutusnya sepihak dengan alasan bosan

Lalu aku SMA. Dan aku melihat wajah itu, Donn*, kakak kelas yang membuatku mendapatkan surat panggilan yang ketiga. Dia kembali mengacau hidupku lagi di SMA.

Selain itu kisahku di SMA hanya dipenuhi satu nama, Ardicho Irfantian, sejak aku mengenalnya hingga kami diwisuda. Karena aku sadar betul aku mencintainya.

Sekarang aku kuliah. Tak ada yang ingin kuceritakan karena ini masih hangat. kecuali, Juni 2012. Aku mengoleksi 8 nama yang kutolak mentah, langsung didepan mata mereka.

Haha barusan aku bukan semua surat dan benda peninggalan para makhluk cowok itu. Haha aku menyimpan semuanya.. J *buat yang nggak tak tulis bukan berarti pendekriminasian, tapi aku udah capek ngetik :D*

2 komentar:

  1. nama aku belum disebutin tuh, 'mat'...
    pemain yang suka nganterin pulang mayoretnya!

    BalasHapus
  2. lha jenenge lupi ndi?????

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)