Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Kamis, 01 Desember 2011

HUJAN [sebuah cerpen aneh =,=]

Sorot lampu mobil terpantul di tembol keramik rumahnya, dia segera berdiri sambil menenteng tas ransel. Tersemat bahagia dihatinya.
Mereka siap pergi. Saat itu sekitar jam 6 sore, dan hujan gerimis. Sebenarnya ada sedikit kegalauan yang tersimpan.
          Lalu pembicaraan itu dimulai
          “Kenapa jemput aku jam segini?”
          “Ada urusan!”
          Tapi pembicaraan itu selesai.

          Si gadis memainkan gantungan HP miliknya, warna perak, motifnya seorang anak kecil perempuan lucu. Suara yang ditimbulkan gemrincing. Lalu matanya tertuju pada dash board mobil, ada HP lai tergelatak dengan gantungan mirip dengan miliknya, hanya saja motifnya adalah anak laki laki yang terlihat sangat bersahabat. Lalu si gadis menatap lelaki disebelahnya. Diam
          Hari mulai gelap, Dan laju mobil terasa dipercepat. Mereka melewati jalur tengkorak, tak ada penerangan kecuali mereka sendiri, kanan kiri hanya hutan. Hujan pun makin deras. Suaranya sakit saa jatuh diatap moib dan kaca depan.  
Gadis itu merasakan getar kegelisahan dari lelaki yang duduk disebelahnya. Harusnya ungkapkan saja, dan mereka akan saling menenagkan. Tapi mereka tidak. Obrolan kecilpun hilang seketika, tak ada tawa renyah dan guyonan garing.
          Seperti dalam sinema 3D. serba gelap, perasaan takut, di dalam sebuah troli yang dipacu cepat, dan bisa saja tiba tiba menubruk, rem blong atau masuk jurang. Gadis itu tak berkedip. Irama music lembut yang teralun benar benar tak mampu menenagkan, hanya irama hujan dan petir, juga kilatan yang dahsyat.
 Jarak pandang sangat tak jauh, tak mengerti apakah rute depan itu lurus, berliku atau malah jalan buntu, cacat sudah. Hanya insting yang mereka andalkan, hanya bisa melihat marka putus putus yang terkena sorot lampu mobil. Lelaki itu tetap kaku dibalik setir. “Seperti itu kah dirimu sebenarnya? Dingin, seperti AC disebelah kiriku?” tanya gadis itu daalm hati
          ***
          Mereka masuk kota, sudah ada beberapa mobil lain, dan beberapa rumah. Mereka mulai bernafas lega mungkin, dan pembicaraan dimulai lagi
          “Kita segera sampai”, ucap si Lelaki, gadis pun mengangguk. “Kamu kenapa? Takut?” gadis itu diam dan akhirnya mengangguk.  Si lelaki mengelus kepala si Gadis, lalu obrolan ala anak SMA pun dimulai lagi, berbincang dari hati ke hati, juga sedikit rasa canggung
          ***
          Pemandangan dari luar adalah, dua remaja yang duduk bersebelahan didalm mobil yang berhenti di lampu merah. Hujan menemani, dan alunan music yang begitu lembut. Lalu satu diantara mereka tertunduk,. yang lain mendekatkan wajahnya. Lalu terlihat jelas dari luar saat gadis itu terkaget merasa ada kecupan dipipi kanannya.
          Lalu mereka bertatapan, gadis itu meminta penjelasan lewat tatapan matanya, namun hanya senyum manis yang iya dapatkan. Dan mobil itu kembali melaju, pelan.


Gadis itu tak berani menampakan wajahnya, dia memiringkan sedikit duduknya.. menatap spion mobil..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)