Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Minggu, 04 Desember 2011

Marry?


“Aku hanya bisa terdiam dalam kekagetanku. Aku bingung harus berekspresi bagaimana. Tersenyum tipis atau tersenyum lebar. Sejujurnya aku ingin berlari girang dan melompat setinggi mungkin, aku tak pernah sebahagia inii”
***


Sebenarnya, sudah lama kami saling kenal, dan dekat sebagai sahabat. Sikapnya berubah beberapa bulan lalu. Dan aku tidak menyangka jika perubahannya akan se-ekstrem ini.

“maukah adek menua bersama mas? Mas sayang adek. Mas nggak sanggup untuk tidak segera menjadikan adek halal dipelukan mas. Mas akan menjaga adek”, ucap mas Dio yang malam itu memakai kemeja biru muda.

“mas bercanda? Aku masih 18 tahun mas..”

“Aisyah dinikahi nabi saat beliau lebih belia darimu”

“aku wanita biasa mas.. bukan aisyah”

“tapi adek tahu kan, mas nggak bercanda?”

seketika bumi berhenti berputar. Mas Dio menyayangiku, dia ingin aku menua bersamanya. Indahnya rencanamu ya Allah, Kau benar benar menyimpanku selama ini untuk lelaki seindah Mas Dio.

“dek?”

“um… bilang bapak deh mas” aku menunduk, tersenyum begitu dalam, dari sudut mata aku melihat mas Dio tersenyum begitu indah, aku merasa hatiku bergetar. Jangtungku berdetak begitu cepat, begitu dahsyat..

“Insyaallah minggu depan, khumairahku..”

******
Menunggu waktu seminggu rasanya begitu lama, walau aku juga masih tak tahu harus bagaimana saat hari itu datang. Hari itu pun tiba..

Mas dio meminta…. ku. Dia memintaku. Dia memintaku dari bapak dan ibu. Aku mendengarkan percakapan mas Dio dan Bapak. Sedikit alot untuk meyakinkan kepada bapak, bahwa lelaki 20 tahun itu mampu menghidupiku kelak.

Sampai akhirnya aku melihat ibu menitikkan air mata saat bapak berkata “bismillahirohmanirrahim.. Bapak dan Ibu harap kamu benar benar menjaga Ayu”

p.s: untuk teman yang tadi pagi tiba – tiba berlari lalu memelukku sambil menangis. Selamat :) kamu nggak perlu lagi curhat kalo kamu nge-fans sama dia. Oh iya, mau kado apa untuk 22 Juli 2012?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)