“Aku hanya bisa terdiam dalam
kekagetanku. Aku bingung harus berekspresi bagaimana. Tersenyum tipis atau
tersenyum lebar. Sejujurnya aku ingin berlari girang dan melompat setinggi
mungkin, aku tak pernah sebahagia inii”
***
Sebenarnya,
sudah lama kami saling kenal, dan dekat sebagai sahabat. Sikapnya berubah
beberapa bulan lalu. Dan aku tidak menyangka jika perubahannya akan se-ekstrem
ini.
“maukah
adek menua bersama mas? Mas sayang adek. Mas nggak sanggup untuk tidak
segera menjadikan adek halal dipelukan mas. Mas akan menjaga adek”, ucap mas
Dio yang malam itu memakai kemeja biru muda.
“mas
bercanda? Aku masih 18 tahun mas..”
“Aisyah
dinikahi nabi saat beliau lebih belia darimu”
“aku
wanita biasa mas.. bukan aisyah”
“tapi
adek tahu kan, mas nggak bercanda?”
“dek?”
“um…
bilang bapak deh mas” aku menunduk, tersenyum begitu dalam, dari sudut mata aku
melihat mas Dio tersenyum begitu indah, aku merasa hatiku bergetar. Jangtungku berdetak
begitu cepat, begitu dahsyat..
“Insyaallah
minggu depan, khumairahku..”
******
Menunggu
waktu seminggu rasanya begitu lama, walau aku juga masih tak tahu harus
bagaimana saat hari itu datang. Hari itu pun tiba..
Mas dio
meminta…. ku. Dia memintaku. Dia memintaku dari bapak dan ibu. Aku mendengarkan
percakapan mas Dio dan Bapak. Sedikit alot untuk meyakinkan kepada bapak, bahwa
lelaki 20 tahun itu mampu menghidupiku kelak.
Sampai
akhirnya aku melihat ibu menitikkan air mata saat bapak berkata “bismillahirohmanirrahim..
Bapak dan Ibu harap kamu benar benar menjaga Ayu”
p.s: untuk
teman yang tadi pagi tiba – tiba berlari lalu memelukku sambil menangis. Selamat :) kamu nggak perlu lagi curhat kalo kamu
nge-fans sama dia. Oh iya, mau kado apa untuk 22 Juli 2012?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)