Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Minggu, 09 Oktober 2011

yOU gET iT?

Ini adalah cerita seorang gadis berusia belasan tahun,yang masih tergila gila pada cinta dan sulit memfungsikan logikanya.

Masjid kampus kami besar dan terkenal megah, terdiri dari 4 lantai yang suasananya tenang dan sejuk menyenangkan. Siang itu, waktunya bubaran sholat jumat. Mahasiswi fakultasku duduk dilantai dasar masjid itu, begitupun aku  duduk diantara sekian banyak temanku. 

Tepat dibelakangku ada sebuah tangga, kami semua menyebutnya tangga kiri. Aku memiringkan dudukku, dan pandanganku tak beralih dari tangga itu. Berharap seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran (kamu) turun dari lantai dua melewati tangga kiri. 

Aku hanya butuh melihat wajahmu saja. Aku tak merasa penting sehingga kau harus membalas tatapanku bahkan tersenyum kepadaku. Melihat wajahmu saja, sudah membuatku sangat bahagia.
Aku tak lelah mengamati tangga itu, tapi kau tak juga muncul.
Orang orang masih berjubel di tangga itu, aku tahu sifatmu. Kau akan turun saat tangga sudah longgar, iya kan?! 

Aku masih dengan penuh bahagia dan antusias menunggu kau turun, walaupun hanya akan melihat kau lewat dihadapanku. Kau hanya akan melewatiku, mahasiswi ilmu bahasa yang begitu menyayangimu. 

Kau tak akan menoleh barang sedetik saja. Aku juga tidak berani memintanya. Kau mungkin terlalu sibuk untuk mengamati mahasiswi sepertiku ini.

 Aku melihat teman temanmu. Pasti kau sebentar lagi turun. Hm.. aku berdebar.

Satu.. dua.. tiga.. empat... lima.. enam.. tujuh... 

Lhoh, mereka telah berganti dengan mahasiswa fakultas lain. Dimana kau? Apa kau absen hari ini? Tidak! Kau pasti datang.
Sudah sekitar 15 menit aku melihat tangga itu, tapi kau tak juga muncul.

Aku diam. Aku tak lagi bersemangat..

“Nina!”
 Aku berbalik secepat kilat, berharap itu kau, sudah kupasang senyumku, berharap sekali.
Oh.. senyumku hilang seketika, bukan kau.
Kembali kuamati tangga, sungguh mengecewakan. Kau tak terdeteksi oleh mataku jumat ini. ================================================
Ini adalah cerita seorang lelaki muda, berdarah panas, penuh gairah dan cinta, yang masih tergila gila pada cinta dan sulit memfungsikan logikanya.

Masjid kampus kami besar dan terkenal megah, terdiri dari 4 lantai yang suasananya tenang dan sejuk menyenangkan. Siang itu saat bubaran sholat jumat. Aku ingat, gerombolan mahasiswi fakultas bahasa duduk dilantai dasar masjid itu, itu yang mereka lakukan tiap jumat,aku tak tahu apa, tapi ada satu yang begitu indah disana 

 Aku selalu menggunakan tangga kiri untuk turun, tapi tidak kali ini. 

Karena ada rasa bergejolak yang tak bisa kulukiskan. Aku memimpikannya beberapa malam, itu membuatku memikirkannya sepanjang waktu. Aku ingin sekali bertemu, tapi aku tidak tahu bagaimana bersikap dihadapanmu nanti jika kita bertemu atau sekedar bertabrak tatapan. Aku takut kau menganggapku terlalu blak blakan memandangimu dan kau tak suka. Aku juga terlalu takut jika nanti secara tak kusadari tiba tiba aku datang dan menghampirimu, aku sangat tak bisa menebak diriku sendiri. Karena hati dengan indra indraku kadang tak mau sejalan.

Jangan mengamati tangga itu, aku tak akan muncul. 

Masih berjubel orang tangga itu, kau pasti tahu sifatku. Tapi walau sudah longgar, tapi tetap tidak kali ini

Ayolah, jangan terus bayangi aku dengan matamu yang berbinar menantiku turun dari tangga. Aku begitu menginginkan itu terjadi sebearnya, tapi aku tak berani. Ayolah.. pemandangan tiap jumat selepas sholat jumat.. tidak bisa hilang. Mahasiswi sederhana yangbegitu menarik hatiku. Kurasa  aku begitu menyayanginya 

Aku tak akan menoleh barang sedetik saja. Aku tidak berani mencobanya. Aku terlalu sibuk untuk menahan detak jantungku agar tak berderang lebih dari biasanya. Aku tidak suka terlihat begitu.

 Akan kau lihat teman temanku. Jangan pastikan apa apa hari ini. Hm.. jangan.

Satu.. dua.. tiga.. empat... lima.. enam.. tujuh... 

Aku berhitung dalam hati, mungkin mengira ngira um.. tepatnya berharap.. berapa detik yang sudi kau habiskan untuk menungguku muncul.


“Nina!”

Jantungku berdetak tidak karuan berjalan gontai mendekatimu, seakan tak percaya aku berani melakukanya, aku tak tahan pada rasa rindu ini! Maaf untuk telat beberapa jam. Kali ini bukan di masjid. Diparkir selepas ashar. Dan aku hanya mengamatimu dengan kaku, tanpa bisa tersenyum.
Pasti rindu ini sudah terlalu lama, sudah menjadi es beku tua. Tak bisa cair. Abadi.
Lalu kau tersenyum manis, itu pertama kali. Itu pertama aku melihatmu tersenyum padaku. Diparkiran kampus, selepas Ashar, hari jumat. 

Aku takkan melupakannya. Kisah cinta kita, dimasjid. Saat hanya aku, kau dan Allah yang Maha Tahu


4 komentar:

  1. yoww.. i get it.. gw bilang ini romantic. kembangin bakat lo

    BalasHapus
  2. so switttt dech.... kembangkan bakatmu sistung. enjoy it! ^_^

    BalasHapus
  3. whuahahahah anonim mengetakan... buntunt! :P

    BalasHapus
  4. anonim 1, hehe iya.. makasih :)

    anonim 2, huahahah.. ini sistung yak? oke. i'm enjoying sekalii

    anonim 3, =,= buntunt!

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)