Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Minggu, 01 November 2015

Mekanisme Jatuh Cinta (2)



Lanjutin postingan blog kemaren ya, tentang mekanisme jatuh cinta 1. Untuk kedua kalinya, diawal tulisan saya, saya ingin peringatkan temen- temen.. Tulisan ini bener – bener Cuma curhatan sata, jadi gak penting banget buat kalian semua baca. So stop it now atau nyesel udah baca tulisan gak penting saya. 

Saya penulis. Maka dari sana, saya mudah jatuh cinta lewat pesan atau chat. I dont know how could it be and where is the speciality. Saya sukaaaa baca chat paaaaaanjaaaang, whatever is it. Curhatan, puisi, pengakuan perasaan, pandangan, everything. Sejujurnya, saya dulu punya gebetan, dia nggak good looking good looking banget, pinter juga engga, karakternya agak blangsak, tapi... kami bisa deket banget karena dia rajin kirim pesan pendek. Berasa cewekmurahan banget deh kalo kaya gini, hahaha :D
Saya lebih suka lagi kalau yang chatting itu pinter, berpengetahuan luas seluas jagad raya ini *idih*. Hahaha. Dicho, pacar saya, sudah tahu kalau pacarnya ini suka chatting, SMS atau semacamnya sama banyak orang diluar sana tanpa terkecuali cowok. Thats why dia suka mewanti – wanti saya biar nggak kebablasan, I have to be able to set my own feeling, jangan sampe terlalu nyaman dan akhirnya butuh pesan dari orang tertentu. 

Sebaliknya, daya pikat  saya *apaan sih Okta, ya ampuunn...” terletak pada omongan saya. Entahlah, tapi menurut saya, itu memang kelebihan saya. Selama ini, sepengetahuan saya, saya amat sangat sukses menyampaikan maksud saya lewat omongan saya. Contoh : saya pengen seseorang nyaman sama saya, saya akan sengaja menyeting situasi dan omongan saya agar dia merasa begitu. Atau... ketika saya ingin membalas sakit hati saya,.. bisa banget loh ini saya silat lidah. Ya ya ya... saya nggak tahu ini anugrah atau malah sebaliknya, cuman yaa.... saya syukuri saja. Sedikit cerita, pacar saya bilang dia pertama kali jatuh hati pada saya ketika saya berdiri didepan kelas memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris. Entah dia terpesona *ih* sama pronunciation saya atau bagaimana, entah... hanya dia dan Allah yang tahu. 

Nah, maka dari itu, saya kadang juga akan memasang topeng introvert pada beberapa orang jika saya pandang perlu. Contoh, pada seorang yang lagi hot – hotnya di jealous-in sama pacar saya. Saya akan memilih diam disekitarnya, saya hanya berusaha menjaga hierarki hubungan di lingkaran kami. Kan gak lucu kalau nanti saya ngobrol kemudian dia terpesona dan saya beneran jatuh cinta kaya pa yang ditakutin pacar saya. Hahaha. Oke itu curhatan hari ini. sekian...

Jogja, 221901112015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)