Malam ini, aku berusaha menghabiskan nasi
gorengku dalam waktu secepatnya. Tapi, dalam hampir waktu satu jam, aku masih
gagal menandaskannya. Kau hadir ditengah makan malamku. Kau hadir dalam bentuk
lain, serupa penyakit yang menjangkiti otakku. Aku berfikir berkali kali,
mampukah aku?
Semoga pesanku tersampaikan, dalam spercakapan
kita siang tadi “aku ambil semua milikku dari tempatmu, kalau ada yang
tertinggal buang saja”. Kau hanya terdiam sejenak sambil bertanya kenapa. Kurasa…
itu bukan pertanyaan bagus untuk kujawab.
Aku benar – benar mengumpulkan semua
barang milikku, aku berikrar secara gentar dalam hatiku yang rasanya luar biasa
berbeda. Suatu saat, aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat kau bertanya
kenapa aku menghapus semua file foto kita di ponsel dan laptopmu.
Ya, mungkin aku telah menjauhkan semua
darimu. Tapi masih ada satu yang pasti akan begitu menyiksa baik bagimu dan
bagiku, namanya kenangan.
Kalau begitu, ini menjadi perpisahan paling sepi. Karena semua prosesinya hanya kulakukan sendiri.
Kalau begitu, ini menjadi perpisahan paling sepi. Karena semua prosesinya hanya kulakukan sendiri.
Satu hal yang menguatkanku. Jika dengan
hal yang kurang jelas seperti ini saja rasanya tak nyaman begini, apa kabar
hati lelaki ‘anggur ditengah pesta’ itu?? Jalang sekali aku ini.
oh man.. ga paham paragraf terakhir. :\
BalasHapusharuskah aku membaca postingan ini 10x agar otak bodoh ku bisa mencerna tulisan indah mu wahai Oktaa.... #ekspresif
Its okey man!!!
BalasHapusGak ngerti paragfaf terakhir gak pengaruh sama IP kok wkwkwk, oke man, santai yoo *style rapper* :D