Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Minggu, 10 Februari 2013

I'm Okay


Seakan hanya aku yang menggagalkan impian untuk mengakhiri cerita manis ini dengan bahagia, seakan hanya aku yang memiliki kuasa untuk melukai semua kenangan kita, seakan hanya aku yang yang tak mampu memahami keadaannya, seakan hanya aku yang berdiri menghunus belati kesetianp senti dirimu, seakan hanya aku yang merobek kisah itu. Seakan hanya aku, yang bersalah… dimatamu.


Seakan kau lupa, bagaimana kau membuat aku mengecap setiap luka. Karena kau tak pernah tahu, bagaimana aku mengobati lukaku sendirian. Tak ada teman. Tak ada ruang. Tak ada celah. Tak ada apa apa untuk kupaksa mendengar keluh kesahku, sakit hatiku, luka kecilku, catatan hitamku. Aku menyayangimu hingga aku tak ingin ada orang lain yang tahu kau pernah menggores diriku, bahkan aku berharap dunia mengenalmu sebagai seorang yang menjagaku dan menjadikan aku selalu merasa baik – baik saja.

Aku selalu mengatakan pada hatiku. Bukan maksudmu menyakitiku, karena itu aku tetap tertawa dan tersenyum. Tapi sayangnya… hatiku tak setumpul itu, rasa sayangku terlalu dalam, walau hanya untuk sebuah kilasan senyum pada seorang gadis dipinggir jalan.  Aku tidak bercanda, aku bicara apa adanya. Aku memang pandai menyembunyikan sebuah luka dan pura pura lupa. Tapi bagaimanapun, luka itu tetap ada.

Akhirnya aku buka mulut hari ini. Dan sahabat ku marah besar! Dia mencaci maki diriku dan perasaanku. Aku benar – benar tidak mengerti, kenapa secara tiba tiba perasaan ini ada dan tertanam begitu dalam. Hingga saat aku harusnya mencampakan dan menjauhimu atas tumpukan salah dan kejahatanmu, aku masih menghawatirkanmu dan masih selalu meminta maafmu.

Kenapa saat dunia memaksaku untuk menjadi tega, aku malah merasa sangat berdosa?

Kau. Kamu.  Dirimu. Anda. Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya itu?

Dan… sekarang, kau melukai gadis yang sesayang itu padamu. 

2 komentar:

  1. hiks.. kok menyedihkan gitu...?? T_T

    *galau

    BalasHapus
  2. Asiiikkk pesan tersampaikan pada pembaca...
    Fidi kereen :)

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)