Seakan hanya aku yang menggagalkan impian untuk mengakhiri cerita
manis ini dengan bahagia, seakan hanya aku yang memiliki kuasa untuk melukai
semua kenangan kita, seakan hanya aku yang yang tak mampu memahami keadaannya,
seakan hanya aku yang berdiri menghunus belati kesetianp senti dirimu, seakan
hanya aku yang merobek kisah itu. Seakan hanya aku, yang bersalah… dimatamu.
Assalamualaikuum
Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!
disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.
tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.
cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.
aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.
Minggu, 10 Februari 2013
Jumat, 08 Februari 2013
kau mau tahu kenapa?
Malam ini, aku berusaha menghabiskan nasi
gorengku dalam waktu secepatnya. Tapi, dalam hampir waktu satu jam, aku masih
gagal menandaskannya. Kau hadir ditengah makan malamku. Kau hadir dalam bentuk
lain, serupa penyakit yang menjangkiti otakku. Aku berfikir berkali kali,
mampukah aku?
Semoga pesanku tersampaikan, dalam spercakapan
kita siang tadi “aku ambil semua milikku dari tempatmu, kalau ada yang
tertinggal buang saja”. Kau hanya terdiam sejenak sambil bertanya kenapa. Kurasa…
itu bukan pertanyaan bagus untuk kujawab.
Dongeng Malam Ini
Aku punya sebuah dongeng panjang untukmu.
Bersabarlah untuk membacanya, karena ini hanya untukmu J
Pagi itu aku terbangun dari sebuah tidur
malam yang tak nyenyek, tergopoh ke kamar mandi dan membasuh wajah sambil
bertanya ‘mimpi apakah itu’. Aku hanya mengingat seorang ibu menangis tersedu,
punggungnya bergetar hebat, dan dengan suara terganggu isakan dia memintaku menjaga
putranya. Aku sangat ketakutan karena aku tak tahu apa – apa, bahkan aku merasa
tak mengenal ibu itu. Aku hanya ingat wajahnya, dia perempuan hangat yang terlihat
lebih tua beberapa tahun dari ibuku, namun wajahnya letih.
Sabtu, 02 Februari 2013
Yang Kau Panggil Namanya sambil Berlari
1
selintas kau mengintip etalase toko roti itu, toko yang lebih dewasa dari senja yang nila di persimpangan braga. langkahmu selalu terburu buru membawa pulang jam kerja yang tak perna me-merah-kan sabtu dan minggu untuk kepalamu agar tak sempat berhenti meski kau telah berusaha menjelaskan pada waktu berulangkali; sebentar saja. izinkan aku mencatat tanggal kadaluarsanya. kau tahu tiap hari aku makin pelupa, tak mampu lagi mengingat bagaimana cara mengucap selamat hari libur bagi kesedihan.
selintas kau mengintip etalase toko roti itu, toko yang lebih dewasa dari senja yang nila di persimpangan braga. langkahmu selalu terburu buru membawa pulang jam kerja yang tak perna me-merah-kan sabtu dan minggu untuk kepalamu agar tak sempat berhenti meski kau telah berusaha menjelaskan pada waktu berulangkali; sebentar saja. izinkan aku mencatat tanggal kadaluarsanya. kau tahu tiap hari aku makin pelupa, tak mampu lagi mengingat bagaimana cara mengucap selamat hari libur bagi kesedihan.
Langganan:
Postingan (Atom)