Aku menyebutnya Tuan Santa.
Basically, aku nggak mau berspekulasi soal apa itu Santa
Clause dan ada tidaknya makhluk itu. Yang jelas, Tuan Santa-ku adalah seseorang
yang memberikan kado kecil tanpa disangka.
Berawal dari 4 tangkai bunga mawar yang ditemani beberapa
tangkai si kecil debra putih, dirangkai menjadi satu berlapis plastic bening
yang dibebat pita merah dibagian bawah. Bersandar manja didepan pintu kamar
kos. inosens…
Dalam selembar tisu ditulis sebuah ucapan dengan tinta
warna mencolok, bunyinya… “Selamat Pagi”. Dan sungguh tak tepat karena aku
menemukannya saat aku hendak berangkat kuliah, jam 11 siang dan aku sudah
telat. Dengan perasaan tak perduli aku melemparkan benda indah itu ke kasur dan
bergegas pergi.
Tanpa siklus yang jelas, aku menemukan banyak benda
tergantung di kenop pintu kamarku, dibungkus kresek hitam sederhana. Mulai dari
sebungkus roti tawar dengan selai coklat, dua kaleng susu beruang, sebatang
coklat dengan taburan kacang hazel, bronis bakar dan banyak lainnya. Aku hanya
tersenyum tiap melihat bingkisan dari Tuan Santa, benda benda biasa dan
sederhana yang tak pernah meninggalkan kesan sederhana.
Hari ini ada yang berbeda, bukan benda benda manis. Tapi Tuan
Santa memberikan satu dos vitamin C. “Trimakasih Tuan Santa, aku sudah sembuh J”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)