Kamu dan aku hidup di sebuah dunia nyata yang sama, tidak
imajiner!!
Kita menghirup udara yang sama, dinaungi langit yang sama,
berpijak di tanah yang sama. Sama tapi…. Ada yang tak lagi sama, kita!
Kita tanpa aku. Bagaimana rasanya?
Aku penasaran ingin tahu, karena itulah mari kita coba….
Kau memandang dirimu sebagai seorang yang tulus, lalu kau
menempatkanku pada level orang yang gemar menyakitimu. Itu hal yang kubaca
kemarin siang, dengan jelas, dengan jelas, dengan jelas, sejelas – jelasnya.
Tolong tanyai dirimu. Siapa yang meminta untuk tetap ada kita??
Lalu tanyai lagi dirimu. Siapa yang memaksaku kembali saat
aku telah merasa waktunya pergi??
Sekarang saat aku kau genggam lagi, kau bilang aku hanya
mampu menyakiti??
Kalau kau merasa selalu kusakiti, sudah kubilang untuk
beberapa kali, sekarang kuulangi lagi. Sudahi! Pergi!!