Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Minggu, 27 November 2011

Selembar Kertas

Ini adalah kumpulan kata yang hanya bisa kutelan tanpa bisa ku ucapkan.
Sungguh tragis. 
saat kata kata ini berada ditenggorokan, mereka akan terhenti dan air mataku yang mewakili. 
Karena aku tidak suka menangis..kutulis menjadi sepucuk surat, yang tak akan mampu kukirimkan sampai batas waktu yang tidak aku mengerti. 


Assalamualaikum Wr. Wb

Bapak, Ibuk.. Apa kabar? Semoga Allah menjaga Bapak dan Ibuk dari segala hal buruk. Aku sangat merindukan rumah, aku ingin pulang dan merasakan amosfer keluarga kita, memang tidak selalu tertawa, namun aku damai dan bahagia disana.


Bapak, Ibukku…
Sebenarnya ada seonggok rasa yang aku simpan hingga detik ini. Maaf jika aku lancang hanya menyamaikannya lewat surat, bukan langsung dari mulut anakmu ini.

Tahun lalu, sebagai baktiku, aku menuruti perintah kalian. Walau detik itu juga aku harus mencampakan cita citaku sejak aku belia,TK.
Aku menjalani serentetan tes untuk berusaha menembus subuah perguruan tinggi kedinasan yang kalian inginkan. Sungguh, andai kalian tahu.. aku menangis sepanjang latihanku. Aku bersedih dalam persiapanku. Aku berpasrah di medan perangku. Walau begitu.. semua tak mengurangi sedikitpun kualitas kerjaku. Kulakukan seoptimal mungin, semampuku, inilah wujud sayang ku.
Dan semua berjalan sesuai rencana… Tes psiko sudah ku ingat semua triknya, aku mampu berdiri tegar walau saat tes kesehatan semua menatapku sebelah mata karena aku pendek, aku lakukan tes semapta mati matian hingga aku mendapatkan 9 putaran lapangan dalam waktu 12 menit dan mengalahkan teman teman yang jelas memiliki postur lebih tinggi dan lebih ‘niat’. Bapak.. wajahmu membayang disetiap langkahku kala itu.
 Tapi sungguh maafkan, tes terakhir menghentikan langkahku. Gurat kekecewaan terlihat jelas diwajahmu ibu, maafkan aku… Aku memang tidak menguasai ilmu sosial, aku seorang IPA. Teori termudah di IPS bisa jadi tak terjamah otakku. Maafkan aku ibu. Maafkan...

Lalu beasiswa pendidikan bahasa inggris kuambil. Hanya dengan satu juta, ibu bisa melihatku belajar untuk menjadi seorang pendidik.
Semua berjalan lancar, sampai akhirnya aku tidak mampu lagi berperang dengan pikiranku. 
Aku lelah. Aku lelah. Disini (maaf, bukan meng-underestimate kan teman teman sekarang), aku merasa tidak maju. Aku mendapatkan pelajaran yang terlalu mudah dari dosen. Aku bahkan mengerjakan tugas kelompokku sendirian, aku mengerjakan tugas individu untuk beberapa hari dalam waktu satu malam saja. Aku sudah tahu apa yang dosen maksud dan bicarakan, aku tahu jawaban pertanyaan yang semua temanku ajukan. Aku tahu scenario dosenku.

 Tapi aku terlihat bodoh dikelasku. Sekejap gadismu yang cerewet ini menjadi pendiam. Aku tak sekalipun mengacungkan tangan atau bicara didepan kelas. Aku hanya memilih diam dan menunggu teman lain mencerna apa omongan dosen dan mengerti apa maksud tugas dosen yang sudah selesai kukerjakan. Aku tak punya sedikitpun gairah belajar disini Ibuk, aku benar benar tidak maju. Dan ini menyedihkan :(

Ibu, Bapak...
Kalian percaya kan bahwa anakmu ini tidak bodoh? Masih ingat kan siapa yang mendapat sertifikat siswa teraktif se-kecamatan saat TK? Mendapat peringkat 1 abadi selam SD, dan beberapa kali di SMP dan SMA? Yang selalu juara saat lomba puisi? Menang pidato bahasa inggris 3 Kali berturut turut? mendapatkan sertifikat winner  saat lomba speech dari Jepang ketika SMP? Menjadi dirigen terbaik? Yang mendapat sertifikat kimia Australia 2 kali? Dan siapa yang karantina untuk pertukaran pelajar ke USA? Bapak, ibuk.. itu semua anakmu… aku. Aku tidak bodoh kan?! dan aku ingin maju… izinkan anakmu ini untuk meraih mimpinya..

Beberapa minggu lalu, aku ikut tes AMT ibuk.. bapak… Dan aku kaget melihat hasil tesku.. motivasi berprestasi ku mendapat nilai 11, padahal nilai maksimal 12. Power kerjaku juga tinggi buk, pak.. 6 dari interval 1-8. Ada dua rasa berkecamuk saat itu, bahagia, tapi juga… menderita. 

Ibuk.. Bapak..
Tahun depan ijinkan aku untuk membelok kearah yang aku mau, ijinkan aku menyalakan tanda bahaya dan keluar dari ‘zona nyaman’ ini. Restui anakmu untuk mencoba, hanya itu… restui anakmu untuk mencoba.. jangan seperti tahun lalu. Ya? Jangan ucapkan kalimat yang begitu memelintir hatiku lagi, jangan ucapkan kata yang meremas perasaanku lagi..jangan lagi Ibuuuukkk…

Masalah biaya, mungkin memang akan lebih banyak dari tahun lalu. Tapi buk… pak.. kalau itu memang rezeki ku, ibuk dan bapak pasti diberi jalan untuk membiayai kuliahku. itu rezeki ku, diberikan Allah untukku, lewat Bapak dan Ibuk… Seandainya memang tidak diterima, pasti memang menjadi guru aku dilahirkan. Dan, yang terpenting aku akan bisa lebih legowo untuk menjalani kuliahku saat ini. 

Sampun Pak, Buk. Sungkem saking kulo.
Wassalamualaikum Wr.Wb






5 komentar:

  1. Mom, Dad.. how to make you understand..

    BalasHapus
  2. gagal itu hal yg sangat biasa. besyukur . lihat aku. masih banyak yg lbh rendah dr km nika. aku jg merasakan sama di kelas. ya. seperti itu. tp,ketika melihat semangat teman2 baruku dgn keterbatasanya (ekonomi, akademik, status sosial) aku jd merasa ,betapa beruntungnya aku. gak papa, maksut ortu memberikan apa yg trbaik. tp apa-apa yg di mau mereka,ternyata blm baik di mata ALLOH. ini adalah renc ana kecil dr rencana besar-NYA. semangat !

    BalasHapus
  3. thanks pepe :)
    you know, walau aku sudah berusaha memendamnya jauh didasar hatiku, tapi apalah dayaku.. sejuta mimpi masih tetap hidup dipikiranku, merengek untuk diwujudkan, segera :/

    BalasHapus
  4. hu.um, ikhtiar yow sodara !! hihihihiiii
    kalo kita punya rencana untuk berhasil, InsyaAlloh Alloh akan membukakan jalan keberhasilan... jangan liat yg sudah2. pahit memang. tinggal satu tahap, tapi jatuh. ah, dijadikan untuk latihan sabar saja :)

    BalasHapus
  5. thanks sistah :*
    iya memang kurang satu langkah, bukan masalah kok itu :)

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya :) semoga dengan membaca blog saya, teman teman mendapatkan sesuatu yang baik. Silahkan tinggalkan komentar :)