Good morning universe, good morning Fidung... this note, for you! yeSYou!
So how? Mimpi buruk nggak semalem abis nulis postingan di blog? Hahaha...
I have to thanked to you for the post, such a love letter that bring happiness and ciecieness in my early Sunday. You know... the easiest way to make a writing addicted girl is just send her your writing ^^
Assalamualaikuum
Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!
disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.
tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.
cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.
aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.
Minggu, 23 November 2014
Selasa, 02 Juli 2013
Beli Novel
Yang ketiga!
Aku selalu memilih buku dengan posisi ketiga di
tumpukannya, entah demi alasan apa.
Hari ini aku memutari 2 toko buku dan tak
menemukan satupun buku yang ku incar sejak beberapa hari lalu, hingga kakiku
melangkah menuju rak lain.
Judulnya sangat sederhana, tidak rumit dan tidak susah..
namun berbahasa Inggris.
Mataku melihatnya, dan akhirnya aku memilihnya, lagi - lagi yang ketiga.
Disampulnya tertera : ada bonus kartu cinta. Tentunya..
untuk diberikan kepada yang tercinta.
Setelah membayar dan sampai rumah, aku membuka segelnya.
Aku hanya bisa terdiam ketika ada dua
kartu didalam novelku, ya... ada, dua. entahlah… aku tak tahu apa artinya.
MITOS
Dirumah kami, ada sebuah mitos.
Sebelum ada telepon atau HP, keluarga kami ‘menelfon’ lewat
sebuah gentong. Caranya sederhana saja, cukup buka penutup gentong lalu
bisikkan nama orang yang kita tuju 3 kali, dan masih menurut kepercayaan
keluarga kami, si empunya nama akan langsung merasakan ‘getaran’ dari si pemanggil.
Well, itu masalah kepercayaan.
Dan, walau pernah mencoba sekali atau dua kali saat masih kecil, jujur saja I don’t believe that. Terlalu tidak
logis untuk dipercayai manusia abad 21 seperti aku.
Jumat, 12 April 2013
Paragraf
Kau dan aku dalam paragraf
Jadi, siapakah kau dan aku??
Kita adalah huruf yang disusun menjadi kata, disisipi dengan
tanda baca dan menjadi berarti dengan spasi. Lalu paragraf itu menjadi karya
kita yang dibaca ratusan pasang mata. Kau dan aku yang memilih sendiri
komposisi hurufnya, entah untuk membentuk formasi cerita bertajuk bahagia atau
sengsara.
Rabu, 27 Maret 2013
12.15 PM
Kamu dan aku hidup di sebuah dunia nyata yang sama, tidak
imajiner!!
Kita menghirup udara yang sama, dinaungi langit yang sama,
berpijak di tanah yang sama. Sama tapi…. Ada yang tak lagi sama, kita!
Kita tanpa aku. Bagaimana rasanya?
Aku penasaran ingin tahu, karena itulah mari kita coba….
Kau memandang dirimu sebagai seorang yang tulus, lalu kau
menempatkanku pada level orang yang gemar menyakitimu. Itu hal yang kubaca
kemarin siang, dengan jelas, dengan jelas, dengan jelas, sejelas – jelasnya.
Tolong tanyai dirimu. Siapa yang meminta untuk tetap ada kita??
Lalu tanyai lagi dirimu. Siapa yang memaksaku kembali saat
aku telah merasa waktunya pergi??
Sekarang saat aku kau genggam lagi, kau bilang aku hanya
mampu menyakiti??
Kalau kau merasa selalu kusakiti, sudah kubilang untuk
beberapa kali, sekarang kuulangi lagi. Sudahi! Pergi!!
Minggu, 10 Februari 2013
I'm Okay
Seakan hanya aku yang menggagalkan impian untuk mengakhiri cerita
manis ini dengan bahagia, seakan hanya aku yang memiliki kuasa untuk melukai
semua kenangan kita, seakan hanya aku yang yang tak mampu memahami keadaannya,
seakan hanya aku yang berdiri menghunus belati kesetianp senti dirimu, seakan
hanya aku yang merobek kisah itu. Seakan hanya aku, yang bersalah… dimatamu.
Jumat, 08 Februari 2013
kau mau tahu kenapa?
Malam ini, aku berusaha menghabiskan nasi
gorengku dalam waktu secepatnya. Tapi, dalam hampir waktu satu jam, aku masih
gagal menandaskannya. Kau hadir ditengah makan malamku. Kau hadir dalam bentuk
lain, serupa penyakit yang menjangkiti otakku. Aku berfikir berkali kali,
mampukah aku?
Semoga pesanku tersampaikan, dalam spercakapan
kita siang tadi “aku ambil semua milikku dari tempatmu, kalau ada yang
tertinggal buang saja”. Kau hanya terdiam sejenak sambil bertanya kenapa. Kurasa…
itu bukan pertanyaan bagus untuk kujawab.
Langganan:
Postingan (Atom)