Assalamualaikuum

Welcome! Selamat Datang! Sugeng Rawuh!

disini aku bercerita, bercita dan bercinta bersama kata.

tak ada yang perlu kusembunyikan dan kututupi dari dunia, aku percaya saat aku bercerita hal besar padanya, dunia akan menceritakan hal dahsyat padaku.

cita citaku sepenuhnya ada padanya, kata. aku percaya melebihi apapun, kami akan selalu bersama.

aku tak percaya cinta pada pandangan pertama, tapi aku percaya cinta pada kenyamanan pertama. tak ada yang lebih membuatku nyaman kecuali kata.

Senin, 12 November 2012

1643


Rasanya seperti menjentikkan jari kelingking dengan ibu jari. Apa maksudnya?

Um.... mungkin bukan sesuatu yang perlu dijelaskan secara mendetail, tapi memang ini terasa begitu nyata. Oh Dear... andai kau punya banyak kesempatan dalam meminta, aku mau minta kesempatan dan meminta permintaan  lagi.

Kau ingat musim dingin lalu? Membekukan semua yang pernah terlukis dan terjalin, seperti rotan!!! Bukan kau, bukan aku! Tapi ini dimana waktu menunjukkan tak ada lagi yang perlu dijelaskan, dimana mungkin hanya aku dan Tuhan yang mampu menarik kesimpulan yang terlalu sulit didefinisikan, lalu sekian lama berjuang untuk mdihapuskan.

Luapan, atau... entahlah.. mungkin kau bertanya apa, tapi aku akan menghujanimu dengan hujatan dan jangan pernah bersedih. Aku pun tak akan mengulangi, karena semua mengerti yang jahat akan menangis didalam hati saja.

Selasa, 06 November 2012

Berpura - pura


Baiklah, jika berpura pura adalah satu satunya yang mampu meredam lukaku. Aku akan berpura pura selamanya hingga aku lupa jika aku sedang berpura pura, ya… aku akan memulai dari hal kecil yang selalu kau katakan.

Kau yang selalu memintaku bersabar menunggu waktu mengantarkan kita berada pada satu masa, dimana kita bisa bersama tanpa diganggu jadwal ujian. Kau mengatakan semua ini akan terlewati dan kau minta agar aku tak marah atau sedih, kau minta aku baik baik saja. Juga kau yang selama ini memintaku membiasakan diri jauh darimu, menyamankan diriku sendirian. Kau minta aku mengacuhkan semua bayangan dan rasa rinduku padamu. Kau bilang… mulailah dengan berpura pura.

Senin, 05 November 2012

Menikam Hati


Karena dalam keadaan ini aku harus memenangkan cintamu
Aku harus mengalah untuk melajutkan apa yang benar, yaitu setelah aku bersikeras mendefinisikan akhirnya aku bersusah payah untuk menolaknya. 

Aku harus kembali meggunakan logikaku, berfikir. 
Jika sempat aku mengabaikan perintah otakku,... kali ini aku harus benar benar egois, dan tega.

Tega melupakan sebuah rasa untuk membunuhnya, yang akhirnya walau sekejap saja tak bisa kuingkari.

Aku harus berani menyakiti diriku sendiri. Sebentuk "menikam hati", setiap rasa itu berkeliaran disekitarku. 
Rasa yang hadir silih berganti setiap detik menemani lamunanku. 

_______
edited,
Yogyakarta, 2318051112